Judul Buku: The Unspoken Love
Penulis: Nurdiana Dixit, dkk (Alumni JA dan Kontributor Emakpintar,asia)
Desainer Cover: Tim Stiletto Indie Book
Layout:
Tim Stiletto Indie Book
Proofreader: Tim Stiletto Indie Book
Penerbit: Stiletto Indie Book
Terbit: Maret 2017
ISBN: 978-602-75-72-91-1
Buku
antologi cerpen ini adalah karya para emak
alumni JoeraganArtikel dan kontributor Emakpintar.asia. Temanya cukup
mengundang rasa penasaran, “Biarkan Emak Jatuh Cinta Lagi.”
Namanya
juga buku antologi, pastilah penulisnya bukan cuma satu penulis. Tidak tanggung-tanggung ada
39 penulisnya, dan kabar kerennya semua penulisnya adalah perempuan. Mereka
berhasil menulis banyak cerita yang
mengaduk-aduk perasaan. Maka tidaklah
berlebihan jika Indari Mastuti selaku
CEO Indscript menanggapi buku ini dengan kata-kata sebagai berikut.
“Perempuan Indonesia penuh talenta, buku ini
menjadi buktinya. Anda akan dimanjakan dengan kata-kata yang sungguh bernyawa.”
Alhamdulillah,
salah satu tulisan yang ada dalam buku ini adalah karyaku yang berjudul “Suami
yang Kubutuhkan.” Bercerita tentang seorang isteri yang masih memendam rasa
kepada pemuda lain di masa lalunya, lalu akhirnya sadar bahwa suaminya jauh
lebih baik dan sebenarnya sangat dia butuhkan. Berikut cuplikannya.
“…. Sore itu, langit mendung,
titik-titik hujan mulai turun perlahan. Mulanya hanya setitik demi setitik lalu
kemudian turun sangat deras, menggemuruh. Aku berlari menepi mencari tempat
berteduh di emperan toko. Seorang lelaki setengah baya memiringkan tubuhnya
memberiku tempat untuk ikut berdiri, berteduh. Sekilas aku melirik, tersenyum;
“terima kasih, pak”. Kataku.
Dia mengangguk pelan sambil melemparkan
senyumannya. Serr…dadaku berdegup kencang.
Apakah dia? Dia yang pernah membuatku
menangis berhari-hari, dia yang membuatku pergi dari kotaku sejauh-jauhnya
hingga tak ingin lagi menginjak kotaku. Kalau bukan karena ibuku yang selalu
menelpon dan mengirimiku salam rindunya maka aku tidak akan berdiri di sini
sekarang, di dekat orang yang pernah membuatku menangis ini.
Uh.., dia tidak boleh mengenaliku….”
Penasaran
kan?
0 Komentar