desain Dawiah |
Ternyata iman
dan imun itu serupa tetapi tak sama. Jika iman bisa naik turun demikian pula
imun. Kadang kita merasa sangat fit
hingga mampu bekerja seharian tanpa merasa lelah. Namun, tak jarang tubuh
terasa sangat lelah bahkan mulai sakit. Bisalah disebut imun sedang
lemah-lemahnya sehingga segala macam penyakit akan mudah dataaang.
Saat kita
sedang menikmati indahnya melakukan kebaikan, khusyuknya beribadah, antusias
mengikuti kajian agama hingga sangat bersemangat melakukan sedekah dan lain
sebagainya, maka bisa dibilang saat itu iman kita sedang berada di puncak.
Di lain waktu,
kita melakukan ibadah sekadar mengugurkan kewajiban, membantu sesama hanya
karena merasa tak enak kepada yang menyodorkan daftar list donatur, bahkan kita
ogah-ogahan mengikuti kajian. Syukur-syukur kita tidak melakukan maksiat maka
saat berada di situasi-situasi seperti itu maka artinya iman kita sedang turun.
Apa yang harus
dilakukan?
Pertanyaan ini
sepertinya mudah dijawab. Cukup berselancar di dunia maya, bertanya kepada mbah
Google maka secepat kilat kita akan menemukan banyak sekali jawabannya berikut
tips-tips yang tokcer.
Namun, perlu
diingat. Mengubah suasana hati dari yang tidak baik menjadi baik juga mengubah
fisik yang sakit menjadi sehat tidak segampang menggulirkan telunjuk di layar
gawai kita. Sangat susah.
Kata ustaz sih,
iman naik turun itu wajar karena kita
bukan malaikat.
Tetapi jangan sampai
itu membuat kita terlena lalu membiarkan pikiran meyakinkan hati dan berbisik, “sudah,
kamu kan bukan malaikat, wajar kamu ogah menunaikan kewajiban. Santai saja,
Tuhan kan Maha Tahu, Dia tahu kamu bukan malaikat makanya dimaklumi kalau
imanmu lagi turun.”
Nauzubillah,
itu bisikan setan!
Secepatnya dihalau
lalu ucapkan istigfar.
Saat imun
sedang turun, badan kita kan lagi sakit tuh. Seharusnya itu bisa menjadi alasan
untuk meningkatkan keimanan. Manusia yang sedang sakit biasanya makin sering
nyebut.
Ya Tuhan,
sembuhkanlah saya.
Astagfirullah,
ampunilah saya, sembuhkanlah ya Allah. Jadikanlah sakitku ini sebagai penggugur
dosa.”
Pada saat orang
mengalami kesusahan, seperti sakit atau kena musibah, larinya kemana? Ya, ke
Tuhan.
Karena hanya
Dia tempat curhat yang paling aman. Dijamin tidak akan bocor tuh curhatan kita.
Mau mengucapkan apa juga, amaaan.
Misalnya nih curhat
ke Allah.
“Ya Allah, apakah
musibah yang menimpaku ini akibat dari perbuatan maksiatku di masa lalu? Jika
itu betul, ampunilah aku. Saat itu aku sedang lemah iman ya Allah.”
Cobalah
curhatan itu kamu katakan kepada orang, misalnya ke sahabat, teman, atau
saudara. Kira-kira aman nda itu rahasia?
Apalagi kalau
curhat ke media sosial. Dijamin aman nda? Dijamin dapat solusinya?
Tidak!
Kita tidak tahu
apa yang ada di pikiran orang saat mendengar curahan hati kita. Bisa jadi, mulut
berkata, “sabar ya semua pasti akan baik-baik lagi.”
Sementara di
dalam hatinya bisa saja ia berkata, “Ih, ternyata dia pernah bermaksiat makanya dikasi musibah, syukurin.”
Nah loh.
Bukannya kasi solusi malah disyukurin.
Jadi yaah
sudah, curhat ke Allah saja.
Apapun yang menimpa
diri, sebesar apapun dosa yang pernah dilakukan katakan kepada Allah lalu minta
ampunan-Nya dan minta pertolongan-Nya.
Hanya Dia yang
bisa menyelematkan diri dari segala keburukan yang akan menimpa.
Yakinlah!
Semoga kita
mendapatkan ketenangan atas apapun yang menimpa sehingga keimanan kita bertambah.
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS. Al-Fath: 4).
30 Komentar
MasyaAllah Alhamdulillah terima kasih remindernya bunDaw 👍
BalasHapusSetuju banget Bu. Saat iman dan imun kita sedang di bawah garis "sejhat" seharusnya kita istigfar dan menyebut hanya nama Allah. Dengan curhat kepada-Nya, saya yakin segala pintu solusi akan dibukakan pintu. Entah melalui Mbah Google atau teman dan keluarga
BalasHapusSetujuuu banget mba ❤️.. aku ga pernah suka curhat Ama orang, mungkin Krn aku memang tertutup yaaa. Jadi kok rasanya tiap curhat Ama temen itu ga bisa plong, pasti ada sesuatu yg ditahan, dan setelah selesai curhat, bukannya makin lega, tapi malah makin parah kepikiran. Curhat Ama suami, sbnrnya aman, tapi dia cuma bisa membuat lega sedikiiit 😁. Apalagi kalo masalahnya berat. Memang paling bener kalo curhatnya Ama Allah.
BalasHapusRasanya bukan cuma lega, tapi seperti ada kekuatan baru yang membuat kita yakin, masalah ini akan berhasil kita handle.
Betuul akupun sll lakukan cara ini karena hanya Dia yang tak pernah mengecewakan :)
BalasHapusSaya pernah BUnda, curhat ke istri abang ipar. Eh, bocor dong ke keluarga besar. Hadeh, padahal saya simpan baik-baik curhatan dia. Tapi ta gitu deh ternyata. Lebih baik memang curhat ke Allah saja. Apapun yang menimpa diri, sebesar apapun dosa yang pernah dilakukan katakan kepada Allah lalu minta ampunan-Nya dan minta pertolongan-Nya.
BalasHapusTerima kasih sudah mengingatkan, Bunda
Wah sama nih, mbak Dian!
HapusAku pernah ngobrol, dia yang curhat sebenernya si istrinya kakak ipar, loh kok malah dibocorkan dan dibalik ceritanya, dikira aku yang curhat!
sampe pengen ngegetok tu orang deh kalo ketemu. Untung jauh rumahnya di Purwo****** hihi *curhat colongan
Iya ya baru ngeh kalo iman dan imun turun itu serupa .. bisa naik turun dan memang curhat ke Allah saja. Ke manusi, tanpa curhat pun bisa diceritai berbeda wkwkwk.
BalasHapusbeneer banget mba. aku juga suka membatin rasanya tempat mengadu terbaik memang hanya Yang Kuasa, bukan yang lain
BalasHapusaku malu klo curhat sama orang lain yg nggak kenal mbaaa. Paling sering klo ke manusia itu sama suami karena nyaman dan memang sejiwa kan. Iyaaa curhat ke Allah aja, paling maha baik, maha segalanya, maha memiliki solusi. Alhamdulillah tinggal pilih kapan aja selalu bisa dicurhatin dan pasti didengerin. Makasih remindernya mbaa^^
BalasHapusCurhat ke orang pasti bocor. Apa lagi itu tentang sesuatu yang kita tak ingin orang lain tahu. Lagian belum tentu juga dia bisa membantu. Nah kalau curhat kepada Allah, selain rahasia aman, yakin bahwa Dia akan memberikan solusi
BalasHapusCurhat ke Allah sudah paling benar. Sekalian curhat, sekalian meminta. Jadi double kegunaanya Dan ribuan manfaatnya
BalasHapusBenar sekali.
BalasHapusAku jadi ingat perkataan Ibuku. "Semakin orang dibilangin - Jangan kasih tau siapa-siapa yaa.. - malah semakin bocor kemana-mana.
Sabar dan doa adalah sebaik-baik penolong.
Terimakasih mba Dawiah sudah mengingatkan, aku juga kalau urhat ke suami, keluarga, dan Allah. Doa terus minta dimudahkan segalanya. Semangat kita
BalasHapusBwtul sekali, Allah memang sebaik-baik tempat curhat tetapi kita juga harus pandai² membaca tanda² bantuan Allah, supaya nggak mikir 'ah aku udah berdoa, curhat sama Allah tapi mana jawabannya?'
BalasHapusNah lho, repot jadinya
Terima kasih remindernya mba. Terkadang kita suka lupa ya untuk hal spt ini.
BalasHapusCurhatlah kepada tempat yang paling benar, yaitu ke Allah.
Terima kasih remindernya mam. Aku ini juga masuk kategori jarang curhat ke orang lain, karena belum tentu mereka punya empati dengan kondisi kita. Allah adalah sebaik-baiknya jalan keluar.
BalasHapusIya, curhat ke Allah itu lebih enak dan asik, engga patah hati kayak kalau curhat ke manusia, huhuhu. Semoga kita diberikan kekuatan dalam menghadapi masalah yah. Aamiin.
BalasHapusMerasa kesenggol nih saya. Iya, iman saya juga masih lemah. Kadang merasa kok gini banget sih. Kok ini jadi gini dan gitu. Memang sebaiknya mengadu ke Allah ya. Apapaun itu, Insya Allah akan dikasih jalan terbaik.
BalasHapusSetuju banget mbak, seperti sehat dan sakit, iman pun bisa naik bisa juga turun. Menyadari hal ini, tentu kita akan berupaya untuk menjaga kesehatan maupun level keimanan
BalasHapusCurhat 4 mata sama sahabat atau saudara sekalipun aja bisa bocor, apalagi membuka aib (curhat) di media sosial.
BalasHapusItu rasanya seperti menepuk air didulang, yang terciprat muka sendiri.
Allah sudah tutupi aib, semoga akan terus begitu hingga hari akhir kelak.
Haturnuhun pengingatnya, kak..
Seringnya kita lupa soal naik turunnya iman saat kita sehat ya. Benar-benar kondisi sakit itu, mengingatkan kita bahwa kondisi sehat pun, hrs tetap ingat Allah
BalasHapusah iya benar mbak
BalasHapusemang paling pas ya curhat ke Allah
pasti akan dikasih solusi yang terbaik
cuma harus minta dgn sabar san shalat ya mbak
Bener banget mba, sebaik-baiknya curhat memang ke Allah. Kalaupun kita tak langsung mendapat solusi, masih tetap aman lah rahasia yang kita bisikkan kepada Beliau.
BalasHapusHuhu iya, curhat itu yang paling tepat memang ke Allah saja. Menenangkan dan tak membuat masalah baru. Iman dan imun pun terjaga.
BalasHapusaku kalau curhat paling ke saudara atau teman dekat aja, mbak. itu juga bukan hal yang benar-benar pribadi. memang lebih baik ngadu sama Allah ya kalau kita lagi ada masalah gitu
BalasHapusTerima kasih pengingatnya saya sedang berduka sekeluarga jadi lebih ringan rasanya baca artikelnya Terima kasih banyak ya.. Peluuk..
BalasHapusSaya sepakat dengan tulisan ini mbak, karena saya sudah pernah mengalami curhat di sosmed dampaknya seperti apa dan curhat ke Allah lebih nikmat dan plong tanpa ada dampak buruk. yg ada jadi lenih damai hati ini
BalasHapusSetuju mba curhat ke Allah aja , kalau saya plus ke temen dan saudara yang bisa dipercaya karena kadang kita butuh kita yang membesarkan hati, jangan sampai curhat di medsos hehehe.
BalasHapusBener mbak, curhat sama Allah akan memperoleh solusi. Curhat kepada sesama manusia kadang malah bocor ke mana2...hihi...
BalasHapusTempat curhat paling tepat ya memang sama Allah, karena Allah akan selalu memberikan solusi kepada hamba-NYA yang sedang kesusahan.
BalasHapus